Saturday, April 23, 2011

Teman, Pergi Kemana Kau ??

Teman, Aku Bahagia !

Kalian pasti sering denger atau bahkan kalian suka bilang kalau teman adalah tempat berbagi. Tapi aku masih ga ngerti, apa sih yang kalian bagi bersama teman kalian? Kalian yang berbagi?? Lalu, teman hanya menerima saja?

Senang, sedih.. Suka, duka. Manis rasanya jika kita bisa melewati saat saat berbahagia bersama teman. Tersenyum, tertawa, bercanda biasa kita lakukan bersama. Aku begitu bahagia, ketika aku senang, teman berada di sisiku, menikmati kesenangan ini bersama. Bagaikan Kue tart dihisasi strawberry diatasnya, melengkapi keindahan kue. Dan teman, begitu sempurna untuk melengkapi kebahagian ini.

Masih ingatkah, ketika kita pergi bersama, menghabiskan waktu libur sekolah dengan pergi nonton film bioskop, duduk berdampingan, pergi ke Jakarta, berpetualang mencari tempat baru dengan melewatinya bersama dan masih ingatkah kalian ketika kita pergi di saat libur sekolah, pergi untuk masa depan kita, dengan hujan deras dan pengorbanan yang tidak sedikit??? Atau masih ingatkah kalian, setiap hari, di kelas kita bercanda, mengobrol, bercerita, berkerja sama, dan pergi makan siang bersama?? Tahukah kalian, aku cukup bahagia dengan apa yang telah kita lakukan bersama. Aku bahagia memiliki kalian sebagai temanku. Apalagi ketika di hari yang spesial itu, kalian datang ke rumahku, memberikan kejutan dengan pengorbanan kalian. 

Aku begitu bahagia ada bersama kalian, sehingga setiap apapun yang kita bicarakan, akan menjadi sebuah komitmen yang harus dipegang oleh ku, dan menurutku untuk kita semua. Setiap rencana yang kita buat, aku menunggunya. Karena aku ingin mempertahankan kebahagiaan yang aku miliki saat bersama kalian.

Tapi, ternyata hal yang tak pernah ku duga terjadi di akhir kebersamaan kita. Aku ga tahu, apakah ini juga menjadi pertanda berakhirnya kebersamaan dan juga berarti berakhirnya kebahagiaan kita ? kebahagiaan yang aku pegang teguh dan berusaha aku pertahankan selama ini...??!


Teman, Sabar, Aku Mencoba...

Apakah kalian tahu, cara mempertahankan kebahagiaan adalah hanya dengan bersabar dan selalu berpikiran posistif, menganggap semua baik-baik saja. Kalian pasti tahu, dalam hubungan pasti ada bittersweet nya. Begitupun dalam pertemanan aku dengan kalian. Aku mungkin terlalu egois jika aku bilang, aku selalu mengalah. Karena aku tahu, kalian pasti pernah mengalah dan mengorbankan sesuatu untuk mewujudkan apa yang aku hendaki. Dan aku pun sangat egois apabila aku selalu baik pada kalian, membantu kalian tanpa ada balas budi. Karena aku dapat merasakan kebaikan yang kalian beri, bantuan kalian yang mempermudahkan aku dalam menjalani hidup ini. Tapi dalam hubungan kita teman, hal ini tidaklah dilakukan hanya satu kali, tapi berkali-kali demi mempertahankan kebahagiaan ini. Dan aku terus mencoba, mencoba menerima, mengalah, sabar menghadapi perbedaan pandangan kita, melawan rasa kita. Tapi, setiap aku mencoba, kebahagiaan itu malah memudar, tidak seperti saat pertama-tama. Namun aku terus mencoba hanya agar aku tetap dapat merasakan kebahagiaan ini, walau tak seindah dulu.


Teman, Aku Sakit !!

Ayo datang dan jenguklah aku. Aku sakit saat aku sudah tidak sanggup untuk sabar, mengalah dan mencoba menerima keadaan. Ketika kalian marah, membentak dan merusak kerudungku. Apakah kalian tahu hal itu sangat mudah menyakiti hatiku?? saat aku terdiam setelah kalian melakukan hal itu, itulah disaat aku merasakan sakit hatiku. Atau saat kau membohongiku, aku merasa terkhianati oleh teman yang sangat aku nantikan kebahagiaan darinya. Aku menatap pada diriku sendiri, sebenernya saat ini, bahagiakah aku bersama kalian..? siapa kalian..? yang begitu aku harapkan dapat membuatku tertawa, bahagia. Pergi kemana kau ?? Aku pernah berkata, aku bukanlah teman yang baik, tapi aku mencoba. Dan mencoba itu tidaklah mudah kau membalikkan telapak tangan. Kalian tahu, aku begitu merasa bersalah ketika aku berbuat salah kepada kalian yang pada saat itu begitu baik, peduli kepadaku. Tapi aku merasa tidak pada saat ini. Kemana kalian ??? Apakah ada orang lain, yang aku maksud kepada Tuhan, untuk mengirimkan teman yang cukup baik untuk kalian..?? Dan dengan begitu aku mudah tersingkirkan...?. Lupakan masalah tersingkirkan, mungkin karena komitmen. Sebuah komitmen yang kita buat pada saat akhir 2010. Sebenarnya komitmen itu berawal dari ucapan kalian, kalian memaksa aku, menghasut aku, untuk ikut. Dan ketika aku ikut dengan komitmen ini, ketika aku sudah bulat, kalian pergi meninggalkan komitmen itu. Kenapa ?? Kalian memberikan alasan, tapi aku sepertinya tahu apa yang kalian pikirkan. Bersenang-senang bersama mereka. Kalian mengkhianati komitmen yang kita sepakati bersama. Dan komitmen itu adalah yang kalian buat. Sekarang aku sepertinya sulit untuk percaya, entah apakah aku percaya bahwa makhluk Tuhan yang bernama Teman itu benar-benar sosok yang baik, yang berbagi bersama di suka dan duka sedangkan dengan pernyataannya saja, mereka tidak bisa mempertanggung jawabkannya. Aku lelah, dan saat ini, terserah kalian, kita jalan masing-masing saja kalau kalian masih tidak bisa memberikan alasan yang jelas. Aku seperti orang yang dikhianati. Sekarang, aku sulit untuk percaya dan tidak mau mudah percaya. Aku ingin yang baru saja !!

No comments:

Post a Comment